Dilansir Reuters, Senin (23/9/2013), Stephan Winkelmann selaku CEO Lamborghini mengungkapkan bahwa untuk mengantisipasi adanya masalah ini, maka kiblat penjualan akan kami lakukan di India dan Amerika Serikat.
Sebenarnya pasar China sangat menantang bagi kami, karena kami merasa pasar di China sangat besar dan memiliki potensi yang luar biasa, karena sampai saat ini pasa China adalah pasar terbesar kedua setelah Amerika Serikat, ungkap Stephan Winkelmann.
Karena adanya kebijakan dari pemerintah dan pengaruh dari politik lokal, mengakibatkan warga China dipersulit membeli barang mewah seperti Lamborghini, tambah Stephan Winkelmann.
Memang di China penjualan Lambo sendiri pada tahun lalu kurang memuaskan, berada di angka 230 unit mobil, sedangkan untuk tahun ini diprdiksi akan mengalami penurunan ke angka 200 unit mobil. Semua itu terjadi kemungkinan dikarenakan himbauan berhemat yang dianjurkan oleh pemerintah China. (Tita Yanuantari – www.HarianIndo.Com)