Jenewa – Proses pemusnahan senjata kimia yang dimiliki oleh Suriah rupanya telah dimulai. Hal tersebut diketahui berdasar surat yang telah diterima oleh pihak PBB terkait dengan hal tersebut. Dalam suratnya, Pemerintah Suriah menyatakan bahwa mereka telah bergabung dengan Konvensi Pelarangan Senjata Kimia.
Salah satu juru bicara PBB menyatakan bahwa Presiden Bashar Al Assad telah berjanji untuk segera memusnahkan senjata kimia yang dimiliki oleh Suriah. Hal tersebut sebagaimana dirilis oleh Guardian, Jumat (13/9/2013). Lebih lanjut, Assad berharap agar proses diplomasi yang kini sedang terjadi bisa berjalan dengan lancar sehingga proses pemusnahan tersebut bisa terjadi dalam waktu dekat.
Dalam langkah negosiasi yang ditempuh oleh pihak Suriah, mereka mewakilkan hal tersebut pada pihak Rusia guna melakukan perundingan dengan Amerika Serikat. Negoasiasi yang dilakukan oleh dua negara adidaya tersebut memiliki tujuan untuk memilih prosedur paling tepat guna memusnahkan senjata kimia yang dimiliki oleh Suriah.
Dalam upaya tersebut, pihak Rusia diwakili oleh Menlu Rusia, Sergei Lavrov. Sementara itu, pihak Amerika Serikat menunjuk Menlu mereka yakni John Kerry untuk menjalani acara tersebut. Sayang, hingga berita ini dirilis, dikabarkan bahwa pihak Rusia dan Amerika Serikat masih bersitegang terkait status pemusnahan senjata kimia Suriah. (Rani Soraya – www.harianindo.com)