Seperti yang dikutip dari AFP, Rabu (28/8/2013), Abbas Araqchi selaku juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengungkapkan bahwa memang dari pihak Iran menganggap bahwa Ahmed Shaheed adalah seorang penulis yang menulis laporannya tidak berimbang dengan kenyataan.
Berdasarkan keterangan Araqchi memang pihaknya menerima dua surat resmi yang berasal dari Shadeed yang meminta akses untuk tugasnya dalam menilai situasi HAM yang ada di Iran. Sayangnya kunjungan yang direncanakan oleh Shadeed ini tidak teralisasi jika berita yang ditulisnya tidak benar lagi.
Selama ini memang dari pihak Iran telah menolak permohonan kunjungan yang diajukan oleh Shadeed sejak 2011 lalu, ia terpilih sebagai pengawas HAM PBB. Sebagai informasi bahwa Shadeed sendiri pernah menuliskan adanya pelanggaran HAM di kampanye Iran dan ada kelompok penegak HAM yang terbuang di Iran.
Terkait laporan Shadeed tersebut dianggap Iran telah memojokkannya. Diantaranya adalah Shadeed juga mengungkap adanya pembatasan atas kebebasan berbicara, adanya pengakuan paksa, penyiksaan, memenjarakan beberapa anggota oposisi dan juga eksekusi rahasia. Ditambah lagi Shadeed juga melaporkan 50 jurnalis yang dipenjarakan oleh Iran. Sedangkan dari pihak Iran telah menuduh Shadeed akan memberatkan rakyat Iran dengan kedatangannya. (Rini Masriyah – www.HarianIndo.Com)