Paris – Pihak Pemerintah Perancis menyatakan bahwa komunitas internasional harus mengambil tindakan militer apabila dugaan mengenai penggunaan senjata kimia oleh Pemerintah Suriah terbukti benar. Sebagai catatan, Rabu (21/8/2013) waktu setempat telah terjadi sebuah serangan gas yang menyebabkan sekitar 500 hingga 1300 korban jiwa.
Serangan yang terjadi pada hari Rabu waktu setempat tersebut sekaligus menjadi sebuah serangan paling mematikan dalam sejarah penggunaan senjata kimia sejak dekade 1980an silam. Tak ayal, kejadian tersebut saat ini menjadi salah satu isu dunia internasional.
“Harus terdapat reaksi dari komunitas internasional terhadap Suriah apabila memang dugaan mengenai penggunaan senjata kimia tersebut benar. Apabila Dewan Keamanan PBB tidak bisa membuat sebuah keputusan, salah satu dari mereka harus mengambil jalan lain,” ujar Menteri Luar Negeri Perancis sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (22/8/2013).
Pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak Pemerintah Perancis tersebut meluncur setelah terdapat keberatan yang dilontarkan oleh pihak Rusia dan China. Sebelumnya, dua negara tersebut menyatakan keberatan terkait dengan hukuman yang akan dijatuhkan oleh PBB terhadap rezim Assad.
Lebih jauh, Laurent Fabius sebagai Menteri Luar Negeri Perancis tersebut juga menyatakan bahwa kejadian serangan senjata kimia di Suriah kemarin tepat satu tahun setelah peringatan diberikan oleh Barack Obama. Tahun lalu, Obama telah memberikan peringatan mengenai kemungkinan penggunaan senjata kimia dalam krisis Suriah. (Rani Soraya – www.harianindo.com)