Memang pada saat ini korban tewas yang ada di wilayah selatan China tercatat mencapai 15 korban jiwa. Namun jumlah korban dapat bertambah menjadi 200 jiwa, karena sampai saat ini masih banyak yang dilaporkan hilang, seperti yang dilansir dari Xinhua, Selasa (20/8/2013).
Berdasarkan keterangan dari pejabat setempat mengungkapkan bahwa ada sembilan orang yang dilaporkan meninggal dunia yang ada di Provinsi Hunan sedangkan enam lainnya ada di Provinsi Guangxi.
Dimana kendaraan mereka telah ditemukan dengan kondisi penuh lumpur dan juga tertimbun bebatuan. Sedangkan longsor yang ada di Wuzhou tercatat ada tiga orang yang tewas. Sebagai informasi bahwa memang sejak minggu lalu, sejak ada Topan Utor, hujan terus melanda wilayah China.
Akibat topan tersebut banjir melanda sekitar Provinsi Hunan, Guangxo dan Guangdong. Bahkan sejak 16 Agustus 2013 kemarin, telah dilaporkan ada sekitar 22 orang tewas akibat kejadian ini. Sedangkan untuk hari ini telah dilaporkan ada sekitar 105 korban jiwa dan 115 lainnya dinyatakan hilang.
Hal ini dikarenakan cuaca ekstreme yang menimpa wilayah selatan dan timur laut. Tepatnya pada Minggu kemarin, Sungai Nei yang ada di Provinsi Liaoning telah meluap hingga di Kota Fushun. AKibat bencana ini ada sekitar 54 orang tewas dan 97 lainnya dinyatakan hilang. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)