Memang sebenarnya pada Minggu, 28 Juli lalu keputusan mengenai pembebasan atas tahanan Palestina baru disetujui oleh Kabinet Israel. Sehingga dengan membebaskan tahanan Palestina, maka hal ini dapat memperlancar rencana atas perundingan antara kedua belah pihak yaitu Israel dan Palestina.
Seperti yang dilansir dari Guardian, Senin (29/7/2013), Saeb Erekat selaku pemimpin juru runding Palestina mengungkapkan bahwa semoga dengan jalur perundingan yang telah dibuka oleh pihak Amerika Serikat menggugah Israel untuk ikut serta dalam perundingan tersebut.
Karena perundingan tersebut dirasa sebagai angin segar untuk keadilan yang ada di Palestina. Terkait pembebasan tahanan Palestina tersebut, sebenarnya pihak dari Perdana Menteri Benyamin Netanyahu keberatan atas keputusan tersebut.
Bahkan Netanyahu merasa tertekan untuk mengeluarkan keputusan tersebut, semua itu dilakukan karena akan diadakannya perundingan dengan pihak Palestina. Walaupun ini sangat sulit, namun langkah ini diambilnya hanya untuk kepentingan negarananya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)