Kairo – Dalam kerusuhan yang terjadi di Mesir, ada sekitar empat orang yang dilaporkan meninggal dan 160 orang mengalami luka-luka. Dimana salah satu korban tewas diketahui seorang warga Negara Amerika Serikat (AS) yang kala itu ia sedang berada di lokasi kejadian.
Bertempat di kota Alexandria, bentrokan terjadi antara warga anti dan pro Presiden Mesir Mohamed Morsi. Dengan demikian maka menambah jumlah korban tewas dalam insiden tersebut, seperti yang dikutip dari Reuters, Sabtu (29/6/2013).
Berdasarkan keterangan ditempat kejadian, memang warga AS tersebut berada di dekat kantor Ikhwanul Muslimin dan sedang sibuk dengan ponselnya. Ketika sedang mengambil foto dari ponselnya, ia diserang oleh segerombolan warga.
Terkait dengan tewasnya salah satu warganya, pihak Kedutaan Besar AS di Kairo sampai saat ini masih menyelidikinya. Namun demikian, proses penyelidikan tersebut sempat dihentikan dikarenakan khawatir akan muncul kerusuhan yang baru.
Sebagai catatan, dalam aksi 28 Juni lalu pihak yang melakukan orasi tidak hanya dari anti-Morsi, namun juga terdapat aksi dari para pendukung Morsi. Aksi itu sendiri dilaksanakan oleh lebih dari 30 partai Islam pendukung Morsi.
Disisi lain, para pendukung gerakan liberal Mesir hingga saat ini telah berupaya untuk mengumpulkan dukungan demi menuntut turunnya Morsi yang telah berkuasa selama setahun belakangan ini. Gerakan tersebut dilakukan lantaran pemerintahan Morsi yang dinilai lebih condong untuk membuat Mesir lebih “Islam”. (Rani Soraya – www.harianindo.com)